Perayaan HUT ke-48 MAGABUDHI pada 3 Oktober 2024 di Pusdiklat Buddhis Sikkhādama Santibhūmi, Tangerang Selatan
YM Bhante Atthadhīro menyampaikan pentingnya untuk koreksi diri melihat ke dalam
Berlokasi di Dusun Semanding, Desa Candigaron, Kec. Sumowono, Kab. Semarang telah dilaksanakan peresmian Candi Bodhipakkhiya Dhamma, Jumat (21/10). Candi tersebut diresmikan langsung oleh Saṅghapamokkha dan Saṅghanāyaka Saṅgha Theravāda Indonesia, serta Pemerintah Desa Candigaron.
Y.M. Bhikkhu Subhapañño Mahāthera mendukung serta mengapresiasi berdirinya candi ini dan berharap agar candi ini tidak saja dilihat dari segi keindahannya tetapi juga fungsinya sebagai tempat beribadah para umat Buddha. Tempat untuk merawat keyakinan pada Tiratana.
Momen ini sekaligus dirangkai dengan syukuran atas pencapaian 10 masa vassa Y.M. Bhikkhu Khemadhīro Thera, yang mana merupakan bhikkhu asli putra daerah Desa Candigaron yang sukses membimbing umat di wilayahnya sendiri. Ucapan selamat juga disampaikan dari perwakilan Keluarga Buddhis Theravāda Indonesia (KBTI) Jawa Tengah.
Setelah seluruh rangkaian acara peresmian Candi Bodhipakkhiya berakhir, acara kemudian dilanjutkan dengan Saṅghadana masa Kaṭhina. Pada kesempatan ini, Y.M. Bhikkhu Sri Paññavaro Mahāthera memberikan pesan Dhamma. Memberi pesan agar para umat Buddha tetap menjaga keimanan diri mereka sendiri dan menjadikan perilaku dana sebagai kebiasaan.
Meskipun selama acara cuaca hujan lebat, tetapi tidak menyurutkan semangat para umat untuk memberikan persembahan dāna kepada Saṅgha. [didik]
YM Bhante Atthadhīro menyampaikan pentingnya untuk koreksi diri melihat ke dalam
Dhammadesana yang disampaikan oleh Y.M. Bhikkhu Atthadhīro Thera
Dalam Anusāsana-nya Bhante Atthadhīro, Thera menyampaikan 2 hal yang patut diingat sebagai seorang Pandita
Y.M. Bhikkhu Dhammiko Mahāthera menghadiri acara Pembinaan Majelis Agama Buddha Theravāda Indonesia
Turut hadir dalam kesempatan ini Y.M. Bhikkhu Dhammasubho Mahāthera, Y.M. Bhikkhu Saddhaviro Mahāthera
YM. Sri Subalaratano Mahāthera menyampaikan betapa hidup manusia di dunia ini memang tidak kekal adanya
Saṅghanāyaka Saṅgha Theravāda Indonesia menghadiri Silaturahmi Asosiasi Forum Kerukunan Umat Beragama
Beliau menekankan bahwa toleransi bisa terjalin manakala setiap insan mememiliki pengetahuan luas