Perayaan HUT ke-48 MAGABUDHI pada 3 Oktober 2024 di Pusdiklat Buddhis Sikkhādama Santibhūmi, Tangerang Selatan
YM Bhante Atthadhīro menyampaikan pentingnya untuk koreksi diri melihat ke dalam
Sabtu, 22 Oktober 2022, telah diresmikan purna pugar Gedung Metta Karuna, Vihāra Tanah Putih yang dihadiri oleh sejumlah bhikkhu dan aṭṭhasīlanī serta segenap umat.
Acara dimulai dengan persembahan Gending Puja Jawa dan dilanjutkan dengan penyalaan lilin dan dupa di altar Sang Buddha serta altar para mendiang Bhikkhusaṅgha. Rangkaian acara kemudian dilanjutkan dengan prosesi puja bakti yang dipimpin oleh Y.M. Bhikkhu Sri Subalaratano Mahāthera.
Dhammadesanā disampaikan oleh Y.M. Bhikkhu Dhammasubho Mahāthera. Bhante mengawali dengan melantunkan sebuah tembang kuna Jawa yang pernah dilantunkan oleh mendiang Y.M. Bhikkhu Khemasarano Mahāthera dalam sesurat Dhamma.
Tembang kuna tersebut, bila diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia memiliki arti sebagai berikut: “Ketahuilah, hidup ini, ketika nanti meninggal dunia kemana perginya? Diumpamakan seperti burung yang lepas dari sangkarnya, dia kembali ke asal-usulnya.”
Bhante juga mengenang dan bercerita bagaimana agama Buddha menunjukkan perkembangan pada masa-masa awal, di zaman ketika mendiang Y.M.Bhikkhu Khemasarano Mahāthera masih hidup.
Acara kemudian dilanjutkan dengan ucapan muditāsakkara atas genapnya 10 vassa Y.M. Bhikkhu Khemadhīro Thera, yang disampaikan oleh Padesanāyaka Provinsi Jawa Tengah Y.M. Bhikkhu Sujano Mahāthera. Acara berlanjut dengan pemotongan tumpeng dan ditutup dengan dana makan siang kepada Bhikkhusaṅgha. [ger]
YM Bhante Atthadhīro menyampaikan pentingnya untuk koreksi diri melihat ke dalam
Dhammadesana yang disampaikan oleh Y.M. Bhikkhu Atthadhīro Thera
Dalam Anusāsana-nya Bhante Atthadhīro, Thera menyampaikan 2 hal yang patut diingat sebagai seorang Pandita
Y.M. Bhikkhu Dhammiko Mahāthera menghadiri acara Pembinaan Majelis Agama Buddha Theravāda Indonesia
Turut hadir dalam kesempatan ini Y.M. Bhikkhu Dhammasubho Mahāthera, Y.M. Bhikkhu Saddhaviro Mahāthera
YM. Sri Subalaratano Mahāthera menyampaikan betapa hidup manusia di dunia ini memang tidak kekal adanya
Saṅghanāyaka Saṅgha Theravāda Indonesia menghadiri Silaturahmi Asosiasi Forum Kerukunan Umat Beragama
Beliau menekankan bahwa toleransi bisa terjalin manakala setiap insan mememiliki pengetahuan luas