Perayaan HUT ke-48 MAGABUDHI pada 3 Oktober 2024 di Pusdiklat Buddhis Sikkhādama Santibhūmi, Tangerang Selatan
YM Bhante Atthadhīro menyampaikan pentingnya untuk koreksi diri melihat ke dalam
Vihāra Dharma Giri, Pupuan mengadakan program Pabbajjā Sāmaṇera sementara yang dilaksanakan mulai 25 Desember 2022 dan akan berlangsung sampai dengan 3 Januari 2023 mendatang. Pelatihan ini difokuskan pada meditasi (cittabhāvanā) dan sedikit pembekalan materi.
Y.M. Sri Subalaratano Mahāthera menjadi Upajjhāya dan didampingi oleh 7 bhikkhu yang bertindak sebagai Ācariya, salah satunya ialah Y.M. Bhikkhu Jotidhammo Mahāthera. Ketua Panitia pelakasana Bhikkhu Jayasīlo didukung oleh KBTI Provinsi Bali dan pengurus vihāra/mahācetya se-Bali.
Peserta sāmaṇera yang mengikuti program kali ini berjumlah 23 orang yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Sebagian besar peserta berasal dari Bali, termasuk yang paling senior berusia 71 tahun.
Umat Buddha di Bali sangat antusias mendukung dan menyambut kegiatan ini mengingat sudah lama tidak dapat mengadakan Pabbajjā Sāmaṇera akibat situasi pandemi. Ini merupakan wadah yang sangat baik bagi para umat untuk praktik kebaikan sekaligus menambah keyakinan pada Tiratana.
Semoga dengan adanya program Pabbajjā Sāmaṇera ini dapat mengkondisikan para peserta berlatih mempraktikkan Dhamma lebih mendalam dengan menjalani kehidupan sebagai seorang sāmana. [Aldi]
YM Bhante Atthadhīro menyampaikan pentingnya untuk koreksi diri melihat ke dalam
Dhammadesana yang disampaikan oleh Y.M. Bhikkhu Atthadhīro Thera
Dalam Anusāsana-nya Bhante Atthadhīro, Thera menyampaikan 2 hal yang patut diingat sebagai seorang Pandita
Y.M. Bhikkhu Dhammiko Mahāthera menghadiri acara Pembinaan Majelis Agama Buddha Theravāda Indonesia
Turut hadir dalam kesempatan ini Y.M. Bhikkhu Dhammasubho Mahāthera, Y.M. Bhikkhu Saddhaviro Mahāthera
YM. Sri Subalaratano Mahāthera menyampaikan betapa hidup manusia di dunia ini memang tidak kekal adanya
Saṅghanāyaka Saṅgha Theravāda Indonesia menghadiri Silaturahmi Asosiasi Forum Kerukunan Umat Beragama
Beliau menekankan bahwa toleransi bisa terjalin manakala setiap insan mememiliki pengetahuan luas