Perayaan HUT ke-48 MAGABUDHI pada 3 Oktober 2024 di Pusdiklat Buddhis Sikkhādama Santibhūmi, Tangerang Selatan
YM Bhante Atthadhīro menyampaikan pentingnya untuk koreksi diri melihat ke dalam
Hari terakhir dan penutupan program Cittabhāvanā, Pembekalan, dan Keakraban ke-VI yang digelar di Vihāra Bodhigiri Balerejo, Wlingi, Blitar.
Dimulai dari tanggal 8 Januari lalu, selama 8 hari penuh para Bhante mengikuti kegiatan dengan jadwal yang ditelah disusun rapi. Serangkaian acara penutupan dilaksanakan pagi usai chanting.
Diawali dengan pengantar dari Y.M. Bhikkhu Vīrasīlo Thera selaku Ketua Panitia pelaksana. Y.M. Bhikkhu Ṭhitaviriyo Thera dan Bhikkhu Jayaseno memberikan kesan dan pesan mewakili para Bhante peserta yang lain.
Sanghanāyaka Saṅgha Theravāda Indonesia Y.M. Sri Subhapañño Mahāthera menyampaikan apresiasi dan harapan baiknya terkait keberlanjutan dari program Cittabhāvanā. Menimbang manfaat yang sedemikian besar.
Sejalan dengan itu, Y.M. Bhikkhu Uttamo Mahāthera, yang menjadi salah satu pengampu, juga menyampaikan hal serupa. Bhante sangat mendukung program berlanjut di waktu-waktu yang lain dan memperkenankan Vihāra Bodhigiri Balerejo menjadi tempat pelaksanaan.
Acara ditutup dengan pembagian sertifikat kepada para peserta, dengan total keseluruhan 48 bhikkhu termasuk 3 Bhante pengampu. Dua pengampu lainnya ialah Y.M. Bhikkhu Mahā Bhikkhu Dhammadhīro Mahāthera dan Y.M. Bhikkhu Santacitto.
YM Bhante Atthadhīro menyampaikan pentingnya untuk koreksi diri melihat ke dalam
Dhammadesana yang disampaikan oleh Y.M. Bhikkhu Atthadhīro Thera
Dalam Anusāsana-nya Bhante Atthadhīro, Thera menyampaikan 2 hal yang patut diingat sebagai seorang Pandita
Y.M. Bhikkhu Dhammiko Mahāthera menghadiri acara Pembinaan Majelis Agama Buddha Theravāda Indonesia
Turut hadir dalam kesempatan ini Y.M. Bhikkhu Dhammasubho Mahāthera, Y.M. Bhikkhu Saddhaviro Mahāthera
YM. Sri Subalaratano Mahāthera menyampaikan betapa hidup manusia di dunia ini memang tidak kekal adanya
Saṅghanāyaka Saṅgha Theravāda Indonesia menghadiri Silaturahmi Asosiasi Forum Kerukunan Umat Beragama
Beliau menekankan bahwa toleransi bisa terjalin manakala setiap insan mememiliki pengetahuan luas