One Day Mindfulness yang diadakan oleh Pusdiklat Sikkhadama Sriwijaya
Y.M. Bhikkhu Jayaseno membimbing kegiatan One Day Mindfulness
YM Bhikkhu Cattamano Mahāthera menghadiri undangan kegiatan Sahur Bersama bertempat di Gereja Katolik Santo Ignatius Loyola, Genuk, Semarang, Minggu (2/4).
Kegiatan ini merupakan agenda rutin setiap momen ibadah puasa yang digelar oleh Istri Presiden RI keempat Dr. KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Dr. Dra. Hj. Shinta Nuriyah Wahid, M.Hum.
Kepada hadirin undangan tamu dari tokoh lintas agama dan sejumlah kurang lebih 400-an umat Islam yang hadir, Ibu Shinta menjelaskan bahwa kegiatan sahur bersama sudah dilakukan sejak suaminya masih menjadi Presiden.
Tujuan dari melibatkan tokoh agama lain dalam kegiatan ini ialah tidak ada lagi guna menyambung rasa dan mempererat tali persaudaraan sebagai bangsa Indonesia yang satu. Menyatukan diri dalam satu ikatan yaitu Bhineka Tunggal Ika.
“Saya senang sekali. Kesenangan, kesenangan saya, semua ada di satu forum ini mengingatkan saya, buat saya ini miniatur Indonesia. Sebuah taman yang dihiasi bunga-bungaan yang menyatu jadi satu menghiasi taman yaitu Indonesia. Ini kebahagiaan tersendiri buat saya,” tulisnya.
Y.M. Bhikkhu Jayaseno membimbing kegiatan One Day Mindfulness
Y.M. Bhikkhu Cattamano Mahāthera menguraikan
Dasa Puññakiriyavatthu dan mengajak umat untuk terus semangat berbuat baik
Y.M. Bhikkhu Olaraguno untuk mengawali acara SPD ke-26 sebagai tanda berkumandangnya Dhamma sebulan penuh mengenai rangkaian menyabut Perayaan Trisuci Waisak 2568 BE/2024
Y.M. Bhikkhu Hitako memvisualisasikan metta dan karuna agar lebih mudah di mengerti oleh pemula
Y.M. Sujano Mahāthera membimbing Peserta One Day Mindfulness (ODM) ke 5
Y.M. Bhikkhu Pabhājayo mewakili Padesanāyaka Prov. Bali serta hadir pula Pembimas Buddha Bpk. Sihar
Dihadiri oleh Padesanāyaka Sulteng Y.M. Bhikkhu Abhayaseno, Y.M. Bhikkhu Candakaro Mahāthera, Ketua PC MAGABUDHI Kab. Banggai, Sekdes HTI umat Buddha Vihāra Eka Dhamma loka
Kegiatan semacam ini sudah menjadi tradisi baik di masyarakat desa untuk saling menghormati dan menghargai perbedaan