
Y.M. Sri Subhapañño Mahāthera Menghadiri Abhisekha Buddharupa di Pusdiklat Buddhis Sikkhadama Mahametta Palangkaraya
Turut hadir Y.M. Adhikusalo Mahāthera dan Padesanāyaka Provinsi Kalteng Y.M. Nandavīro Thera
Perayaan Asadha 2567/2023 di Vihāra Buddha Sakyamuni, Denpasar, Bali
Ratusan umat Buddha di Vihāra Buddha Sakyamuni, Denpasar menghadiri perayaan Asadha 2567/2023, Senin (1/8). Puja diawali dengan puja bakti di pohon Bodhi dan dilanjutkan dengan prosesi padakkhiṇā.
Padakkhiṇā diikuti oleh seluruh umat yang hadir, dimulai dari iring-iringan pembawa panji Buddhis, Pandita Magabudhi, Forum Ibu-ibu Buddhis, Patria, anak-anak Sekolah Minggu Buddha serta umat hadir yang berkisar ratusan.
Bhante Dhammaratano, yang hadir dan memberikan pesan Dhamma pada kesempatan bahagia tersebut, menyampaikan makna dan penting hari Asadha. “Peringatan Asadha mengingatkan kita akan nilai kemuliaan Dhamma, oleh karena menjadi hari pertama kalinya Sang Buddha membabarkan Dhamma,” ungkap Bhante.
Hari Asadha juga titik awal dari terbentuknya Saṅgha, tambah Bhante, sehingga lengkaplah Tiga Permata atau Tiratana yakni Buddharatana, Dhammaratana, Saṅgharatana –yang tidak ternilai, menjadi pelindung dan juga pembimbing bagi para dewa dan manusia.
Turut hadir Y.M. Adhikusalo Mahāthera dan Padesanāyaka Provinsi Kalteng Y.M. Nandavīro Thera
Agenda rapat pada hari ini adalah melanjutkan penyampaian laporan para Bhante Padesanāyaka dan Upa-Padesanāyaka serta Ketua Panitia Pabbajjā dan Upasampadā
Acara dimulai pukul 19.00 WIB diawali dengan penyalaan pelita dan dupa oleh Kepala Vihara Y.M. Cattamano Mahāthera
Acara berlangsung pada hari Minggu, 16 Maret 2025 di Dhammasala Vihāra Tanah Putih, Semarang, Jawa Tengah
Gelar Kehormatan Dhamma diberikan secara langsung oleh Saṅghapāmokkha STI, Y.M. Sri Paññavaro Mahāthera
Sabtu, 15 Maret 2025 telah dilaksanakan Rapat Pimpinan I Saṅghakārakasabhā di Vihāra Tanah Putih, Semarang
Y.M. Bhante Indasīlo memberikan uraian Dhamma terkait peristiwa Agung bulan Māghā di zaman Sang Buddha
Penahbisan 2 sāmaṇera menjadi bhikkhu, yaitu Sāmaṇera Atthamedho dan Sāmaṇera Uggasanto