Perayaan HUT ke-48 MAGABUDHI pada 3 Oktober 2024 di Pusdiklat Buddhis Sikkhādama Santibhūmi, Tangerang Selatan
YM Bhante Atthadhīro menyampaikan pentingnya untuk koreksi diri melihat ke dalam
Āsāḷha Mahāpūjā di Vihāra Dharma Jaya Toasebio
Vihāra Dharma Jaya Toasebio, Glodok, Taman Sari, Jakarta Barat, menyelenggarakan Āsāḷha Mahāpūjā pada Minggu, 6 Agustus 2023, mulai pukul 16.00 WIB. Dihadiri oleh Bhikkhu Guṇasīlo, Thera; Bhikkhu Dhīracitto; Bhikkhu Ṭhitasaddho; serta kurang lebih 90 orang upāsaka-upāsikā.
Bhikkhu Guṇasīlo, Thera mengungkapkan bahwa pūjā pada purnama di bulan Āsāḷha adalah memperingati setidaknya tiga peristiwa, yakni: pertama kali Roda Dhamma diputar oleh Sang Buddha, terbentuknya Mustika Saṅgha, serta lengkapnya Tiga Mustika (Tiratana).
Beliau menguraikan bahwa pada awalnya Sang Buddha enggan membabarkan Dhamma karena begitu mendalam, halus, dan sulit dipahami oleh mereka yang masih menggemari kesenangan indriawi.
Namun, setelah dimohon oleh Brahmāsahampati, Sang Buddha memahami bahwa ada makhluk-makhluk yang memiliki sedikit debu yang mampu memahami Dhamma. Maka, terbukalah pintu ketidakmatian bagi mereka yang mau mendengar Dhamma dengan penuh keyakinan.
Lebih lanjut, Bhikkhu Guṇasīlo menjelaskan tentang empat jenis makhluk, yakni: mereka yang hanya membutuhkan uraian singkat sudah memahami Dhamma, mereka yang membutuhkan uraian yang lebih perinci baru memahami Dhamma, mereka yang membutuhkan guru yang piawai serta latihan sekian waktu untuk memahami Dhamma, serta mereka yang baru akan memahami Dhamma setelah berkali-kali kelahiran.
YM Bhante Atthadhīro menyampaikan pentingnya untuk koreksi diri melihat ke dalam
Dhammadesana yang disampaikan oleh Y.M. Bhikkhu Atthadhīro Thera
Dalam Anusāsana-nya Bhante Atthadhīro, Thera menyampaikan 2 hal yang patut diingat sebagai seorang Pandita
Y.M. Bhikkhu Dhammiko Mahāthera menghadiri acara Pembinaan Majelis Agama Buddha Theravāda Indonesia
Turut hadir dalam kesempatan ini Y.M. Bhikkhu Dhammasubho Mahāthera, Y.M. Bhikkhu Saddhaviro Mahāthera
YM. Sri Subalaratano Mahāthera menyampaikan betapa hidup manusia di dunia ini memang tidak kekal adanya
Saṅghanāyaka Saṅgha Theravāda Indonesia menghadiri Silaturahmi Asosiasi Forum Kerukunan Umat Beragama
Beliau menekankan bahwa toleransi bisa terjalin manakala setiap insan mememiliki pengetahuan luas