One Day Mindfulness yang diadakan oleh Pusdiklat Sikkhadama Sriwijaya
Y.M. Bhikkhu Jayaseno membimbing kegiatan One Day Mindfulness
Perayaan Māghapūjā 2567 TB/2024 di Griya Samādhi Santi Ghosa, Dusun Bumiayu, Desa Sumogawe, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.
Jumat, 8 Maret 2024, telah dilaksanakan perayaan Māghapūjā 2567 TB yang dihadiri oleh Y.M. Bhikkhu Abhayanando Mahāthera, Y.M. Bhikkhu Hemadhammo Thera, Y.M. Bhikkhu Medhavīro Thera, Y.M. Bhikkhu Cattaseno, dan Y.M. Bhikkhu Hitako.
Acara diawali dengan melakukan prosesi puja dengan membawa barang persembahan dari Vihāra Assaji menuju Griya Samādhi Santi Ghosa.
Gabungan perwakilan umat delapan Vihāra se-desa Sumogawe dari usia muda hingga tua dengan rasa gembira sukacita mengikutinya. Ada yang memikul stupa, ada yang membawa takir berisi persembahan puja, ada juga yang membawa obor. Meskipun hujan ringan menerpa saat acara berlangsung, para umat tetap mengikuti jalannya acara hingga tuntas.
Dhammadesāna disampaikan oleh Bhante Hemmadhammo yang membahas tentang apa yang dimaksud dengan kebaikan dan keburukan.
Acara ini diakhiri dengan ramah-tamah para umat dengan makan bersama. Semangat gotong-royong, bahu-membahu saling membantu begitu terlihat jelas meski cuaca kurang begitu mendukung.
Y.M. Bhikkhu Jayaseno membimbing kegiatan One Day Mindfulness
Y.M. Bhikkhu Cattamano Mahāthera menguraikan
Dasa Puññakiriyavatthu dan mengajak umat untuk terus semangat berbuat baik
Y.M. Bhikkhu Olaraguno untuk mengawali acara SPD ke-26 sebagai tanda berkumandangnya Dhamma sebulan penuh mengenai rangkaian menyabut Perayaan Trisuci Waisak 2568 BE/2024
Y.M. Bhikkhu Hitako memvisualisasikan metta dan karuna agar lebih mudah di mengerti oleh pemula
Y.M. Sujano Mahāthera membimbing Peserta One Day Mindfulness (ODM) ke 5
Y.M. Bhikkhu Pabhājayo mewakili Padesanāyaka Prov. Bali serta hadir pula Pembimas Buddha Bpk. Sihar
Dihadiri oleh Padesanāyaka Sulteng Y.M. Bhikkhu Abhayaseno, Y.M. Bhikkhu Candakaro Mahāthera, Ketua PC MAGABUDHI Kab. Banggai, Sekdes HTI umat Buddha Vihāra Eka Dhamma loka
Kegiatan semacam ini sudah menjadi tradisi baik di masyarakat desa untuk saling menghormati dan menghargai perbedaan