Perayaan HUT ke-48 MAGABUDHI pada 3 Oktober 2024 di Pusdiklat Buddhis Sikkhādama Santibhūmi, Tangerang Selatan
YM Bhante Atthadhīro menyampaikan pentingnya untuk koreksi diri melihat ke dalam
Peringatan Māgha Pūjā di Pendopo Gandhakuti Buddhabhummika, Thekelan, Jawa Tengah pada Kamis, 7 Maret 2024.
Telah dilaksanakan peringatan Māgha Pūjā 2567 TB yang dihadiri oleh Y.M. Bhikkhu Abhayanando, Y.M. Bhikkhu Hemadhammo, Y.M. Bhikkhu Medhaviro, Y.M. Bhikkhu Cattaseno, dan Y.M. Bhikkhu Hitako di Pendopo Gandhakuti Buddhabhummika, Thekelan.
Prosesi puja dengan membawa barang persembahan memecah suasana heningnya malam di kaki Gunung Merbabu ini, para umat dari usia muda hingga tua begitu antusias dan sukacita mengikutinya.
Dhammadesana berkenaan tentang inti dari ajaran para Buddha disampaikan oleh Y.M. Bhikkhu Hitako dengan menggunakan bahasa Jawa. “Ora tumindak apa wae kang ala, nindakake apa wae kang becik, sarta nyucikake/ngresiki penggalihe dewe-dewe, iku mau piwulange para Buddha.”
Selain itu, disampaikan juga bagaimana keyakinan kepada Buddha, Dhamma, dan Saṅgha dapat menjadi dasar seseorang melaksanakan kebajikan, serta bagaimana dan mengapa sang Buddha dijuluki sebagai ‘Sesepuh Jagat’.
Acara ini diakhiri dengan makan Tumpeng bersama yang dipikul pada saat prosesi puja. Kebersamaan serta kekeluargaan yang menghangatkan hawa dingin di kaki Gunung Merbabu dapat menjadi teladan luar biasa bagi umat Buddha di tempat lainnya.
YM Bhante Atthadhīro menyampaikan pentingnya untuk koreksi diri melihat ke dalam
Dhammadesana yang disampaikan oleh Y.M. Bhikkhu Atthadhīro Thera
Dalam Anusāsana-nya Bhante Atthadhīro, Thera menyampaikan 2 hal yang patut diingat sebagai seorang Pandita
Y.M. Bhikkhu Dhammiko Mahāthera menghadiri acara Pembinaan Majelis Agama Buddha Theravāda Indonesia
Turut hadir dalam kesempatan ini Y.M. Bhikkhu Dhammasubho Mahāthera, Y.M. Bhikkhu Saddhaviro Mahāthera
YM. Sri Subalaratano Mahāthera menyampaikan betapa hidup manusia di dunia ini memang tidak kekal adanya
Saṅghanāyaka Saṅgha Theravāda Indonesia menghadiri Silaturahmi Asosiasi Forum Kerukunan Umat Beragama
Beliau menekankan bahwa toleransi bisa terjalin manakala setiap insan mememiliki pengetahuan luas