One Day Mindfulness yang diadakan oleh Pusdiklat Sikkhadama Sriwijaya
Y.M. Bhikkhu Jayaseno membimbing kegiatan One Day Mindfulness
Pengukuhan Baddhasīmā Vihāra Vipassanā Giriratana, Gunungsindur, Kab. Bogor telah selesai dilaksanakan pada hari Sabtu, 16 Maret 2024.
Upacara Pengukuhan Baddhasīmā sesuai tradisi Dhammayutika Nikāya dipimpin oleh Y.M. Phra Dhammavajiramedhacarn selaku Utusan Kepala Dhammayutika Nikāya.
Laporan Ketua Panitia disampaikan oleh Y.M. Bhikkhu Atthadhiro Thera dan sambutan oleh Drs. Supriyadi, M.Pd.
Penurunan Sīmā Utama di dalam Uposathagara oleh: Drs. Supriyadi, M.Pd selalu Bapak Dirjen Bimas Buddha, H.E. Ms. Urawadee Sriphiromya selaku Duta Besar Thailand untuk Asean di Jakarta, serta Mr. Aung Myo Myint selaku Bapak Duta Besar Myanmar Untuk Asean di Jakarta.
Persembahan āmisapūjā kepada Y.M. Phra Dhammavajiramedhacarn oleh Saṅghapāmokkha, Y.M. Bhikkhu Sri Paññāvaro Mahāthera dan Drs. Supriyadi, M.Pd.
Dilanjutkan dengan Sambutan dari Y.M. Bhikkhu Sri Paññāvaro Mahāthera dan Y.M. Phra Pannyavarabhon. Acara diakhiri dengan Pūjādāna kepada Bhikkhusaṅgha.
Semoga dengan keyakinan kepada Tiratana, Pengukuhan Baddhasīmā Vihāra Vipassanā Giriratana ini membawa perkembangan dan kemajuan bagi Buddhasasana di Indonesia.
Y.M. Bhikkhu Jayaseno membimbing kegiatan One Day Mindfulness
Y.M. Bhikkhu Cattamano Mahāthera menguraikan
Dasa Puññakiriyavatthu dan mengajak umat untuk terus semangat berbuat baik
Y.M. Bhikkhu Olaraguno untuk mengawali acara SPD ke-26 sebagai tanda berkumandangnya Dhamma sebulan penuh mengenai rangkaian menyabut Perayaan Trisuci Waisak 2568 BE/2024
Y.M. Bhikkhu Hitako memvisualisasikan metta dan karuna agar lebih mudah di mengerti oleh pemula
Y.M. Sujano Mahāthera membimbing Peserta One Day Mindfulness (ODM) ke 5
Y.M. Bhikkhu Pabhājayo mewakili Padesanāyaka Prov. Bali serta hadir pula Pembimas Buddha Bpk. Sihar
Dihadiri oleh Padesanāyaka Sulteng Y.M. Bhikkhu Abhayaseno, Y.M. Bhikkhu Candakaro Mahāthera, Ketua PC MAGABUDHI Kab. Banggai, Sekdes HTI umat Buddha Vihāra Eka Dhamma loka
Kegiatan semacam ini sudah menjadi tradisi baik di masyarakat desa untuk saling menghormati dan menghargai perbedaan