Perayaan HUT ke-48 MAGABUDHI pada 3 Oktober 2024 di Pusdiklat Buddhis Sikkhādama Santibhūmi, Tangerang Selatan
YM Bhante Atthadhīro menyampaikan pentingnya untuk koreksi diri melihat ke dalam
Upacara Penahbisan Sāmaṇera LXXXVIII (88) di Vihāra Mendut, Kota Mungkid, Jawa Tengah.
Minggu, 30 Juni 2024 telah berlangsung Upacara Penahbisan Sāmaṇera di Vihāra Mendut. Hadir Saṅghapāmokkha, Y.M. Sri Paññavaro Mahāthera sebagai Upajjhāya, juga hadir sebagai Ācariya 6 bhikkhu yaitu: Bhikkhu Cattamano Mahāthera, Bhikkhu Piyadhīro Thera, Bhikkhu Vīrasīlo Thera, Bhikkhu Khemadhīro Thera, Bhikkhu Jayasīlo dan Bhikkhu Abhijato (selaku Ketua Panitia dalam program kegiatan ini).
Pada pukul 08.30 WIB tepat Upacara Penahbisan Sāmaṇera diawali dengan Padakhiṇā (Pradaksina) lalu peserta memasuki ruangan Penahbisan. Bhante Paññā selaku Upajjhāya memberikan wejangan Dhamma, beliau menyampaikan pentingnya memperkuat Saddhā atau keyakinan pada Tiratana sebagai landasan untuk praktik sebagai seorang Sāmaṇera.
Selanjutnya sambutan disampaikan oleh Bhikkhu Khemadhīro Thera selakuk Upa-Padesanāyaka Provinsi Jawa Tengah. Beliau mengucapkan selamat datang serta selamat berlatih kepada peserta, serta mengapresiasi Ketua Panitia yang telah bekerja dengan sangat keras agara program ini dapat berlangsung lancar dan sukses.
Kegiatan pabbajjā akan berlangsung dari tanggal 30 Juni – 15 Juli 2024.
Semoga kegiatan pelatihan ini dapat memberikan manfaat dan ingatan serta kesan mendalam pada Ajaran Guru Agung Buddha yang bertahan lama bagi para peserta semuanya.
YM Bhante Atthadhīro menyampaikan pentingnya untuk koreksi diri melihat ke dalam
Dhammadesana yang disampaikan oleh Y.M. Bhikkhu Atthadhīro Thera
Dalam Anusāsana-nya Bhante Atthadhīro, Thera menyampaikan 2 hal yang patut diingat sebagai seorang Pandita
Y.M. Bhikkhu Dhammiko Mahāthera menghadiri acara Pembinaan Majelis Agama Buddha Theravāda Indonesia
Turut hadir dalam kesempatan ini Y.M. Bhikkhu Dhammasubho Mahāthera, Y.M. Bhikkhu Saddhaviro Mahāthera
YM. Sri Subalaratano Mahāthera menyampaikan betapa hidup manusia di dunia ini memang tidak kekal adanya
Saṅghanāyaka Saṅgha Theravāda Indonesia menghadiri Silaturahmi Asosiasi Forum Kerukunan Umat Beragama
Beliau menekankan bahwa toleransi bisa terjalin manakala setiap insan mememiliki pengetahuan luas