Puncak Banyuwangi Tipiṭaka Chanting Pūjā Bakti Āsāḷha 2568 di Candi Manggala 

Pada hari terakhir ini dilaksanakan Prosesi Pūjā (Kirab) diikuti seluruh yang hadir dengan berkumpul di balai kebajikan kemudian mengiringi prosesi dimulai dari Garuda, Warok/Prajurit, Barisan Bendera, Amisa Pūjā, Roda Dhamma & Tipitaka, Kereta Kencana Relik, Rupang Buddha, Barisan Payung Pūjā, Para Bhikkhu, Sāmenera/ Aṭṭhasīlani.

Dilanjutkan dengan para Pejabat, Magabudhi, Wandani, Patria, Bhineka Tunggal Ika, Hasil Bumi, peserta BTC, dan Para Umat dengan berjalan sepanjang 4 KM menuju jalan raya desa Yosomulyo hingga memutari kawasan Candi. Sepanjang perjalanan, masyarakat sangat antusias menyaksikan dan memberikan air minum kepada umat yang mengikuti prosesi ini. Polsek, koramil dan brigade desa membantu mengamankan lalulintas agar acara dapat berjalan lancar.

Pūjā Bakti Āsāḷha dimulai dengan penurunan relik dari kereta menuju altar Candi dan dilanjutkan dengan pembacaan Parita suci kemudian dilanjutkan pesan dhamma oleh Y.M. Bhikkhu Dhammasubho Mahāthera. Serta sambutan disampaikan oleh ketua panita Upacarika Riyono, Camat Gambiran, dirjen bimas Buddha kemenag RI Bapak Drs. Supriyadi, M. Pd. , serta sambutan berupa video dari Saṅghanāyaka Saṅgha Theravāda Indonesia Y.M. Bhikkhu Subhapañño Mahāthera.

Rangkaian Pūjā Bakti Āsāḷha ini ditutup dengan Pelimpahan jasa, pemercikan tirta, serta Doa. Setelah itu, sebagai acara terakhir, ditampilkannya Pagerlaran Seni Janger dengan Tema Riwayat Hidup Buddha Gotama.

Terlaksananya seluruh kegiatan ini merupakan hasil kerjasama para panita, Tim Budaya Puja (Bali), donatur, dukungan Saṅgha Theravāda Indonesia serta semua pihak lapisan semua masyarakat dengan penuh sukacita. Semoga adanya kegiatan ini dapat memperkokoh keyakinan pada Buddha Dhamma dan semakin erat hubungan toleransi di elemen masyarakat.

Berita Lainnya