
Y.M. Sri Subhapañño Mahāthera Menghadiri Abhisekha Buddharupa di Pusdiklat Buddhis Sikkhadama Mahametta Palangkaraya
Turut hadir Y.M. Adhikusalo Mahāthera dan Padesanāyaka Provinsi Kalteng Y.M. Nandavīro Thera
Selasa, 24 September 2024 telah diadakan Pattidāna 1 tahun kepergian Mendiang YM. Phra Māha Ali Jutaliko Mahāthera. Dalam kesempatan ini, hadir Upa-Saṅghapāmokkha Saṅgha Theravada Indonesia YM. Sri Subalaratano Mahāthera, Upa-Saṅghanāyaka Ketua Bidang Antar Lembaga YM. Atthadhīro Thera, Sekretaris I Saṅgha Theravada Indonesia YM. Mahā Dhammajato Thera, Padesanāyaka Banten YM. Cittanando Mahāthera, Upa-Padesanāyaka Banten YM. Abhiseno dan Kepala Vihāra Siripada YM. Ratanajayo. Turut hadir pula beberapa bhikkhu Saṅgha Theravada Indonesia.
Kegiatan ini dimulai dengan penyalaan lilin dan dupa oleh Kepala Vihāra Siripada dan dilanjutkan dengan penyalaan lilin dan dupa di altar mendiang YM. Phra Māha Ali Jutaliko Mahāthera oleh perwakilan dari keluarga. Rangkaian acara kemudian dilanjutkan dengan pembacaan paritta Avamaṅgala oleh Bhikkhu Saṅgha dan persembahan jubah Pamsukula kepada Bhikkhu Saṅgha.
Dalam kesempatan ini, YM. Sri Subalaratano Mahāthera menyampaikan betapa hidup manusia di dunia ini memang tidak kekal adanya. Dalam proses kehidupan, tak jarang kita mengalami sakit bersamaan dengan proses penuaan hingga pada akhirnya kita semua mencapai batas akhir usia. Dalam anusasananya, Bhante menyampaikan bahwa kamma masa lampau seseorang menentukan kehidupannya di masa yang akan datang. Salah satunya menentukan panjangnya usia kehidupan seseorang dan tentu usia yang panjang menjadi harapan semua orang karena dengan usia yang panjang kita dapat melakukan lebih banyak kebajikan dan menghayati Dhamma sebagai bekal sebelum menutup usia nantinya. Dengan penghayatan Dhamma yang dilakukan selama hidup, umat Buddha tidak akan diliputi oleh kegelisahan, kekhawatiran dan ketakutan saat menghadapi kematian nantinya melainkan yang dirasakan adalah ketentraman dan ketenangan dalam batin. Bhante juga menyampaikan bagaimana keluarga yag ditinggalkan harus bersikap saat ditinggalkan. Pikirkan dan doakan mendiang dengan positif dan janganlah berpikiran negatif agar mereka yang sudah di alam kehidupan berikutnya berbahagia dan tentram.
Turut hadir Y.M. Adhikusalo Mahāthera dan Padesanāyaka Provinsi Kalteng Y.M. Nandavīro Thera
Agenda rapat pada hari ini adalah melanjutkan penyampaian laporan para Bhante Padesanāyaka dan Upa-Padesanāyaka serta Ketua Panitia Pabbajjā dan Upasampadā
Acara dimulai pukul 19.00 WIB diawali dengan penyalaan pelita dan dupa oleh Kepala Vihara Y.M. Cattamano Mahāthera
Acara berlangsung pada hari Minggu, 16 Maret 2025 di Dhammasala Vihāra Tanah Putih, Semarang, Jawa Tengah
Gelar Kehormatan Dhamma diberikan secara langsung oleh Saṅghapāmokkha STI, Y.M. Sri Paññavaro Mahāthera
Sabtu, 15 Maret 2025 telah dilaksanakan Rapat Pimpinan I Saṅghakārakasabhā di Vihāra Tanah Putih, Semarang
Y.M. Bhante Indasīlo memberikan uraian Dhamma terkait peristiwa Agung bulan Māghā di zaman Sang Buddha
Penahbisan 2 sāmaṇera menjadi bhikkhu, yaitu Sāmaṇera Atthamedho dan Sāmaṇera Uggasanto