Perayaan HUT ke-48 MAGABUDHI pada 3 Oktober 2024 di Pusdiklat Buddhis Sikkhādama Santibhūmi, Tangerang Selatan
YM Bhante Atthadhīro menyampaikan pentingnya untuk koreksi diri melihat ke dalam
Selasa, 24 September 2024 telah diadakan Pattidāna 1 tahun kepergian Mendiang YM. Phra Māha Ali Jutaliko Mahāthera. Dalam kesempatan ini, hadir Upa-Saṅghapāmokkha Saṅgha Theravada Indonesia YM. Sri Subalaratano Mahāthera, Upa-Saṅghanāyaka Ketua Bidang Antar Lembaga YM. Atthadhīro Thera, Sekretaris I Saṅgha Theravada Indonesia YM. Mahā Dhammajato Thera, Padesanāyaka Banten YM. Cittanando Mahāthera, Upa-Padesanāyaka Banten YM. Abhiseno dan Kepala Vihāra Siripada YM. Ratanajayo. Turut hadir pula beberapa bhikkhu Saṅgha Theravada Indonesia.
Kegiatan ini dimulai dengan penyalaan lilin dan dupa oleh Kepala Vihāra Siripada dan dilanjutkan dengan penyalaan lilin dan dupa di altar mendiang YM. Phra Māha Ali Jutaliko Mahāthera oleh perwakilan dari keluarga. Rangkaian acara kemudian dilanjutkan dengan pembacaan paritta Avamaṅgala oleh Bhikkhu Saṅgha dan persembahan jubah Pamsukula kepada Bhikkhu Saṅgha.
Dalam kesempatan ini, YM. Sri Subalaratano Mahāthera menyampaikan betapa hidup manusia di dunia ini memang tidak kekal adanya. Dalam proses kehidupan, tak jarang kita mengalami sakit bersamaan dengan proses penuaan hingga pada akhirnya kita semua mencapai batas akhir usia. Dalam anusasananya, Bhante menyampaikan bahwa kamma masa lampau seseorang menentukan kehidupannya di masa yang akan datang. Salah satunya menentukan panjangnya usia kehidupan seseorang dan tentu usia yang panjang menjadi harapan semua orang karena dengan usia yang panjang kita dapat melakukan lebih banyak kebajikan dan menghayati Dhamma sebagai bekal sebelum menutup usia nantinya. Dengan penghayatan Dhamma yang dilakukan selama hidup, umat Buddha tidak akan diliputi oleh kegelisahan, kekhawatiran dan ketakutan saat menghadapi kematian nantinya melainkan yang dirasakan adalah ketentraman dan ketenangan dalam batin. Bhante juga menyampaikan bagaimana keluarga yag ditinggalkan harus bersikap saat ditinggalkan. Pikirkan dan doakan mendiang dengan positif dan janganlah berpikiran negatif agar mereka yang sudah di alam kehidupan berikutnya berbahagia dan tentram.
YM Bhante Atthadhīro menyampaikan pentingnya untuk koreksi diri melihat ke dalam
Dhammadesana yang disampaikan oleh Y.M. Bhikkhu Atthadhīro Thera
Dalam Anusāsana-nya Bhante Atthadhīro, Thera menyampaikan 2 hal yang patut diingat sebagai seorang Pandita
Y.M. Bhikkhu Dhammiko Mahāthera menghadiri acara Pembinaan Majelis Agama Buddha Theravāda Indonesia
Turut hadir dalam kesempatan ini Y.M. Bhikkhu Dhammasubho Mahāthera, Y.M. Bhikkhu Saddhaviro Mahāthera
YM. Sri Subalaratano Mahāthera menyampaikan betapa hidup manusia di dunia ini memang tidak kekal adanya
Saṅghanāyaka Saṅgha Theravāda Indonesia menghadiri Silaturahmi Asosiasi Forum Kerukunan Umat Beragama
Beliau menekankan bahwa toleransi bisa terjalin manakala setiap insan mememiliki pengetahuan luas