
Pembukaan Rapat Saṅghakārakasabhā III/2025 Saṅgha Theravāda Indonesia di Vihāra Karuṇādīpa, Palu, Sulawesi Tengah
Kegiatan ini dihadiri oleh 28 Bhikkhu Saṅgha dari berbagai daerah di Indonesia
Rabu, 23 Oktober 2024 dilaksanakan Puja bakti Pattidāna dihadiri oleh Y.M. Sombat Pavitto Mahāthera, Y.M. Sukhemo Mahāthera, Y.M. Sri Paññavāro Mahāthera, Y.M. Jotidhammo Mahāthera, Y.M. Sri Subalaratano Mahāthera, Y.M. Cittagutto Mahāthera, Y.M. Subhakaro Mahāthera, Y.M. Atthadhīro Thera, Y.M. Vīrasīlo Thera, Bhikkhu Anggota Saṅgha Theravāda Indonesia dan Bhikkhu Perwakilan Dhammaduta Thailand Untuk Indonesia
Kegiatan dimulai pukul 09.00 WIB dengan diawali Penyalaan pelita dan dupa oleh Bhante Sri Paññavāro Mahāthera dilanjutkan dengan Namakkārapāṭha oleh pemimpin puja, permohonan Pañcasīla-Ārādhanā, Bhante Sombat Pavitto Mahāthera menuntun permohonan Pañcasīla-Ārādhanā dilanjutkan dengan permohonan Dhammadesāna-Ārādhanā oleh pemimpin puja.
Dhammadesāna oleh Y.M. Sri Subalaratano Mahāthera. Beliau mengingatkan sekilas bagaimana Saṅgha Theravāda Indonesia dapat terbentuk dan berkembang hingga se-dewasa ini. Dalam kesempatan ini juga, Bhante menyampaikan bagaimana cara agar umat Buddha dapat mencapai kebahagiaan. Dengan menyadari bahwa hidup ini berjalan berdampingan dengan unsur-unsur yang tidak kekal, tubuh jasmani disusun oleh unsur yang tidak kekal. Sehingga kehidupan pasti akan selalu berubah mengikuti unsur-unsur yang menyusunnya. Seseorang yang bijak, kemudian memahami bahwa segala unsur kehidupan tidak kekal adanya dan melakukan kebajikan dengan berdana. Lebih lanjut Bhante menyampaikan bahwa, kebajikan inilah yang bersifat kekal dan akan membantu kita mencapai tingkat-tingkat luhur yang lebih tinggi. Selain menyadari bahwa hidup ini tak kekal (Anicca), kita juga perlu menyadari bahwa hidup ini tidak ada pemiliknya (Anatta). Dengan terus melaksanakan kebajikan, tekun melatih sila dan melatih kesadaran (Bhavana) kita akan mendapatkan kebahagiaan yang diajarkan oleh Guru Agung.
Acara kemudian dilanjutkan dengan persembahan Pamsukula Civāra, persembahan jasa dan pemotongan tumpeng dan kue di ruang makan .
Semoga Dhamma-Saṅgha berlangsung sepanjang zaman, membawa manfaat serta kemajuan bagi perkembangan agama Buddha.

Kegiatan ini dihadiri oleh 28 Bhikkhu Saṅgha dari berbagai daerah di Indonesia

Upacara kelulusan ini diikuti oleh 50 Mahasiswa Buddhis Universitas Prasetiya Mulya

Dhammadesana disampaikan oleh YM. Bhikkhu Sri Pannavaro Mahathera selaku Saṅghapamokkha Saṅgha Therāvada Indonesia.

Turut hadir Y.M. Bhikkhu Dhammakaro Mahāthera, dan Y.M. Bhikkhu Adhikusalo Mahāthera

Candi Sirimandira memiiki makna yang sangat dalam yaitu “Memancarkan Kemuliaan”.

Dalam kesempatan itu turut hadir Y.M. Bhikkhu Sucirano Mahāthera

Turut hadir Y.M. Bhikkhu Sujano Mahāthera dan Y.M. Bhikkhu Upasanto

Laporan Panitia disampaikan oleh Bapak Kevin Wu dilanjutkan sambutan oleh Dirjen Bimas Buddha