
Pembukaan Rapat Saṅghakārakasabhā III/2025 Saṅgha Theravāda Indonesia di Vihāra Karuṇādīpa, Palu, Sulawesi Tengah
Kegiatan ini dihadiri oleh 28 Bhikkhu Saṅgha dari berbagai daerah di Indonesia
Hari ke-9 pelaksanaan International Tipitaka Chanting Ceremony (ITCC) di Bodhgaya, India, Indonesia melalui Saṅgha Theravāda Indonesia berkesempatan untuk menjadi sponsor utama makanan untuk seluruh peserta ITCC, Selasa, 10/12. Dana kebajikan ini sebagian besar bersumber dari kedermawanan para simpatisan dan donatur, umat Buddha di Indonesia.
Seperti biasa, sebelum penyerahan dana makan dan pelimpahan jasa, selalu diawali dengan uraian sekapur sirih dari panitia penyelenggara dan perwakilan donatur. Doktor Wangmo Dixey, Direktur Utama dari Light of Buddhadharma Foundation International sedikit mengenalkan Saṅgha Theravāda Indonesia dan program Indonesia Tipitaka Chanting (ITC) dalam sambutannya. Pada tahun 2016 beliau pernah hadir dan mengikutj Tipitaka Chanting (ITC) di Borobudur dan memiliki kesan mendalam.
Saṅghanāyaka Saṅgha Theravāda Indonesia Y.M. Sri Subhapañño Mahāthera, dalam uraiannya, memberikan apresiasi kepada pihak panitia penyelenggara ITCC ke-19 tahun 2024 ini ditangani oleh Kamboja. Di samping itu, juga menyampaikan dukungan penuh kepada panitia tahun mendatang yakni India berharap dapat terus berpartisipasi mengikuti ITCC.
Bhante menjelaskan gambaran singkat terkait negara Indonesia, yang sering kali disalah mengerti sebagai negara Islam oleh kebanyakan orang dari negara lain dan mengira bahwa agama Buddha tidak eksis. Meskipun penganut Buddhis di Indoensia sangat sedikit, kata Bhante, tetapi umat Buddha punya semangat belajar dan berlatih Dhamma cukup besar. Semangat itu tercermin dari berbagai wujud, termasuk keikutsertaan dalam kegiatan ITCC setiap tahunnya.
Program Tipitaka Chanting yang diselenggarakan di Borobudur, yang dirangkai dengan Āsālha Mahāpūjā adalah contoh yang lain. Bhante menekankan bahwa Saṅgha Theravāda Indonesia hadir sebagai penghubung semangat dan keyakinan umat Buddha dalam belajar dan praktik Dhamma di Indonesia.

Kegiatan ini dihadiri oleh 28 Bhikkhu Saṅgha dari berbagai daerah di Indonesia

Upacara kelulusan ini diikuti oleh 50 Mahasiswa Buddhis Universitas Prasetiya Mulya

Dhammadesana disampaikan oleh YM. Bhikkhu Sri Pannavaro Mahathera selaku Saṅghapamokkha Saṅgha Therāvada Indonesia.

Turut hadir Y.M. Bhikkhu Dhammakaro Mahāthera, dan Y.M. Bhikkhu Adhikusalo Mahāthera

Candi Sirimandira memiiki makna yang sangat dalam yaitu “Memancarkan Kemuliaan”.

Dalam kesempatan itu turut hadir Y.M. Bhikkhu Sucirano Mahāthera

Turut hadir Y.M. Bhikkhu Sujano Mahāthera dan Y.M. Bhikkhu Upasanto

Laporan Panitia disampaikan oleh Bapak Kevin Wu dilanjutkan sambutan oleh Dirjen Bimas Buddha