Perayaan HUT ke-48 MAGABUDHI pada 3 Oktober 2024 di Pusdiklat Buddhis Sikkhādama Santibhūmi, Tangerang Selatan
YM Bhante Atthadhīro menyampaikan pentingnya untuk koreksi diri melihat ke dalam
Tiga Bhikkhu yang berasal dari Sri Lanka, yakni Ven. Mankadawala Sumana Thero (48 Vassa), Ven. Malwane Sonuththara Thero (25 Vassa), dan Ven. Divulapellesse Wimalananda Thero (20 Vassa) tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng.
Para delegasi Saṅgha tersebut disambut oleh Ketua Bidang Urusan Luar Negeri STI, YM. Cittagutto Mahāthera, perwakilan Embassy of the Democratic Socialist Republic of Sri Lanka for Indonesia, Wakil Ketua Umum I DPP PATRIA, Sdr. Demmy Aria Sutjipto, serta Kārakasabhā Vihāra Dharma Ratna.
Selanjutnya, para bhikkhu mengunjungi Vihāra Dharma Ratna, Tangerang. Kemudian akan melanjutkan rangkaian kegiatan dalam program “Strengthening of Buddhist Relation between Sri Lanka and Indonesia, Temple to Temple Diplomacy Programme” yang berlangsung pada 5-17 Juli 2024, kegiatan ini merupakan kali kedua Program Diplomacy Saṅgha ini dilakukan di Indonesia.
Para Bhante juga akan mengikuti rangkaian kegiatan Indonesia Tipiṭaka Chanting (ITC) & Āsāḷha Mahāpūjā 2568/2024 pada 12-14 Juli 2024 (@itcasalhamahapuja) di Candi Agung Borobudur, Magelang. Yang diselenggarakan oleh Saṅgha Theravāda Indonesia dan didukung oleh KBTI (Keluarga Buddhis Theravāda Indonesia).
YM Bhante Atthadhīro menyampaikan pentingnya untuk koreksi diri melihat ke dalam
Dhammadesana yang disampaikan oleh Y.M. Bhikkhu Atthadhīro Thera
Dalam Anusāsana-nya Bhante Atthadhīro, Thera menyampaikan 2 hal yang patut diingat sebagai seorang Pandita
Y.M. Bhikkhu Dhammiko Mahāthera menghadiri acara Pembinaan Majelis Agama Buddha Theravāda Indonesia
Turut hadir dalam kesempatan ini Y.M. Bhikkhu Dhammasubho Mahāthera, Y.M. Bhikkhu Saddhaviro Mahāthera
YM. Sri Subalaratano Mahāthera menyampaikan betapa hidup manusia di dunia ini memang tidak kekal adanya
Saṅghanāyaka Saṅgha Theravāda Indonesia menghadiri Silaturahmi Asosiasi Forum Kerukunan Umat Beragama
Beliau menekankan bahwa toleransi bisa terjalin manakala setiap insan mememiliki pengetahuan luas