Perayaan HUT ke-48 MAGABUDHI pada 3 Oktober 2024 di Pusdiklat Buddhis Sikkhādama Santibhūmi, Tangerang Selatan
YM Bhante Atthadhīro menyampaikan pentingnya untuk koreksi diri melihat ke dalam
Perayaan Māghapūjā 2567 TB/2024 dan Peresmian Vihāra Dhamma Manggala, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Pada hari Minggu, 25 Februari 2024 umat Buddha Vihāra Dhamma Manggala, Banyumas menyambut antusias perayaan Māghapūjā 2567 TB/2024 sekaligus Peresmian Vihāra Dhamma Manggala.
Kegiatan ini dihadiri oleh Ketua Umum/Saṅghanāyaka STI Y.M. Bhikkhu Sri Subhapañño Mahāthera, Y.M. Bhikkhu Jagaro Mahāthera, Padesanāyaka Jawa Tengah Y.M. Bhikkhu Sujano Mahāthera, Y.M. Bhikkhu Saccapiyo, dan Y.M. Bhikkhu Upasanto.
Turut hadir tamu undangan diantaranya Bapak Arif selaku Koramil 10 Sumpiuh, Bapak Maaruf selaku Polsek Sumpiuh, Bapak Mujiono Kepala Desa Banjarpanepen, Bapak Imam Sururi dari tokoh lintas agama dari PCTAI (Persaudaraan Cinta Tanah Air Indonesia) Kabupaten Banyumas serta tokoh masyarakat Desa Banjarpanepen.
Pemotongan pita sebagai simbolis peresmian dilakukan oleh Bhikkhu Sri Subhapañño Mahāthera dan Bapak Mujiono Kepala Desa Banjarpanepen serta umat Buddha dari beberapa Vihāra di Kecamatan Sumpiuh, dan sekitarnya menyambut antusias dalam peresmian Vihāra Dhamma Manggala.
Bhante Sri Subhapañño Mahāthera, menyampaikan pesan Dhamma sekaligus sambutan dalam peresmian Vihāra, “cetiya yang dulu tampak kecil dan sederhana, sekarang berubah menjadi sebuah Vihāra yang cukup nyaman untuk melakukan Puja Bakti, Meditasi, dan kebajikan lainnya berkat dukungan dari banyak pihak.
Dalam peristiwa Māghapūjā ada 4 ciri di kehidupan Sang Buddha, dan Beliau menjelaskan dalam Ovada Patimokkha, di antaranya tidak berbuat segala keburukan, mengembangkan kebajikan, menyucikan pikiran sendiri, ini adalah ajaran para Buddha.
Bhante Sri Subhapañño Mahāthera menambahkan, bahwa tidak sekadar menghindari keburukan, tetapi orang juga harus melakukan banyak kebajikan. Dan tidak sekadar itu, seseorang juga harus membersihkan kekotoran batin, sehingga kesejahteraan dan kebahagiaan hidup dapat diperoleh. Selain itu, berpikir positif agar terhindar dari pikiran2 buruk, sehingga ketenangan, kerukunan, kedamaian, dan kemajuan bisa terwujud.
YM Bhante Atthadhīro menyampaikan pentingnya untuk koreksi diri melihat ke dalam
Dhammadesana yang disampaikan oleh Y.M. Bhikkhu Atthadhīro Thera
Dalam Anusāsana-nya Bhante Atthadhīro, Thera menyampaikan 2 hal yang patut diingat sebagai seorang Pandita
Y.M. Bhikkhu Dhammiko Mahāthera menghadiri acara Pembinaan Majelis Agama Buddha Theravāda Indonesia
Turut hadir dalam kesempatan ini Y.M. Bhikkhu Dhammasubho Mahāthera, Y.M. Bhikkhu Saddhaviro Mahāthera
YM. Sri Subalaratano Mahāthera menyampaikan betapa hidup manusia di dunia ini memang tidak kekal adanya
Saṅghanāyaka Saṅgha Theravāda Indonesia menghadiri Silaturahmi Asosiasi Forum Kerukunan Umat Beragama
Beliau menekankan bahwa toleransi bisa terjalin manakala setiap insan mememiliki pengetahuan luas