
Pembukaan Rapat Saṅghakārakasabhā III/2025 Saṅgha Theravāda Indonesia di Vihāra Karuṇādīpa, Palu, Sulawesi Tengah
Kegiatan ini dihadiri oleh 28 Bhikkhu Saṅgha dari berbagai daerah di Indonesia
Y.M. Bhikkhu Dhammasubho Mahāthera menyampaikan wejangan Dhamma dalam Perayaan Ulang Tahun ke-9 Cetiya Giri Bhanda Sukhavati, Kota Madiun, Jawa Timur. (2/12/2023)
Turut hadir mendampingi Bhante Dhammasubho Mahāthera, diantaranya Bhikkhu Cattamano Mahāthera, Bhikkhu Siriratano Mahāthera serta tamu undangan turut hadir antara lain Wali Kota Madiun Bapak Dr. Drs. H. Maidi SH, MM, M.Pd, Pembimas Buddha Kanwil Kemenag Jawa Timur Bapak Satimin, S.Pd.,M.Pd dan FKUB Madiun serta umat Buddha dari beberapa daerah antara lain Solo, Kediri, Ponorogo, Magetan, dan Madiun.
Bhante Dhammasubho Mahāthera menyampaikan wejangan Dhamma dengan mengusung tema Implementasi Moderasi Beragama.
Bhante Dhammasubho menyampaikan pesan Dhamma terkait implementasi umat Buddha dalam melakukan Moderasi Beragama yang sebagai ilustrasinya beliau memperlihatkan prasasti penandatangan Peresmian Wisma Saṅgha Theravāda Indonesia yang telah ditandatangani oleh perwakilan Konghucu, Islam, Kristen, Hindu, Katolik, Buddha, Majelis Luhut penghayat kepercayaan kepada tuhan yang maha esa dan gusdurian.
Pertahanan Nasional Tali Kerukunan
Sabuk pengikat sosial kemasyarakatan sandaran spiritual keagamaan Bangsa Indonesia
1. Memiliki Ideologi Nasional Pancasila
2. Memiliki Kebangsaan Nasional Bangsa Indonesia
3. Memiliki Bahasa Nasional Bahasa Indonesia
4. Memiliki Budaya Nasional Budaya Kearifan Lokal
5. Memiliki Budaya Tirakat Budaya Taat Spiritual
Bhante Dhammasubho juga menyampaikan kaitannya Pancasila negara dan Pancasila Buddhis adalah satu tarikan nafas. Buddhis didirikan atas Pancasila Buddhis.
Bhante Dhammasubho menutup dengan kesimpulan sebagai warga negara yang Pancasila warga masyarakat yang agamais cerdas kerja keras, totalitas, iklas dan waras serta berbudaya (malu berbuat jahat dan akut akan akibat) muda bersuka ria, tua kaya raya, mati masuk surga.
Diakhir kegiatan ditutup dengan doa lintas agama. Semoga semua makhluk hidup berbahagia.

Kegiatan ini dihadiri oleh 28 Bhikkhu Saṅgha dari berbagai daerah di Indonesia

Upacara kelulusan ini diikuti oleh 50 Mahasiswa Buddhis Universitas Prasetiya Mulya

Dhammadesana disampaikan oleh YM. Bhikkhu Sri Pannavaro Mahathera selaku Saṅghapamokkha Saṅgha Therāvada Indonesia.

Turut hadir Y.M. Bhikkhu Dhammakaro Mahāthera, dan Y.M. Bhikkhu Adhikusalo Mahāthera

Candi Sirimandira memiiki makna yang sangat dalam yaitu “Memancarkan Kemuliaan”.

Dalam kesempatan itu turut hadir Y.M. Bhikkhu Sucirano Mahāthera

Turut hadir Y.M. Bhikkhu Sujano Mahāthera dan Y.M. Bhikkhu Upasanto

Laporan Panitia disampaikan oleh Bapak Kevin Wu dilanjutkan sambutan oleh Dirjen Bimas Buddha