Perayaan HUT ke-48 MAGABUDHI pada 3 Oktober 2024 di Pusdiklat Buddhis Sikkhādama Santibhūmi, Tangerang Selatan
YM Bhante Atthadhīro menyampaikan pentingnya untuk koreksi diri melihat ke dalam
Peringatan Trisuci Waisak 2568 TB/2024 Vihāra Siripada
YM.Bhikkhu Ratanajayo dan Sāmaṇera Laṅkarāvāso menghadiri Peringatan Trisuci Waisak 2568 TB/2024 yang diadakan di Vihāra Siripada, Serpong, Tangerang Selatan pada Kamis, 23 mei 2024.
Acara ini dilaksanakan mulai pukul 07.00 WIB dengan Piṇḍapāta dan dana makan pagi kepada Bhikkhu Saṅgha. Kemudian dilanjutkan pada sore hari dengan Pencurahan air ke Sidattharupam, penyalaan pelita pūja bakti, padakkhina dan meditasi detik-detik waisak.
Dalam kesempatan ini, YM.Bhikkhu Ratanajayo selaku Kepala Vihāra Siripada mengucapkan selamat memperingati Trisuci Waisak 2568 TB/2024. Dalam kesempatan ini pula Bhante, menyampaikan beberap pesan dhamma. Salah satunya Kisah Lakuṇḍaka Bhaddiya Thera, seorang bhikkhu pada masa Buddha Gotama yang memilik postur tubuh kecil dan sering dijahili oleh orang-orang di sekitarnya. Meskipun sering diganggu, tetapi ia tetap berperilaku baik. Sifat-sifat luhur beliau sepatutnya dijadikan panutan dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Bhante juga mengapresiasi antusiasme dan semangat umat Buddha yang hadir pada Peringatan Trisuci Waisak 2568 TB/2024 Vihāra Siripada.
Kegiatan ini dihadiri dan diramaikan oleh umat Buddha dari beragam kelompok usia, mulai dari usia anak-anak hingga dewasa.
Selamat hari Trisuci Waisak 2568 TB/2024, Semoga berkah Waisak melimpah pada anda.
YM Bhante Atthadhīro menyampaikan pentingnya untuk koreksi diri melihat ke dalam
Dhammadesana yang disampaikan oleh Y.M. Bhikkhu Atthadhīro Thera
Dalam Anusāsana-nya Bhante Atthadhīro, Thera menyampaikan 2 hal yang patut diingat sebagai seorang Pandita
Y.M. Bhikkhu Dhammiko Mahāthera menghadiri acara Pembinaan Majelis Agama Buddha Theravāda Indonesia
Turut hadir dalam kesempatan ini Y.M. Bhikkhu Dhammasubho Mahāthera, Y.M. Bhikkhu Saddhaviro Mahāthera
YM. Sri Subalaratano Mahāthera menyampaikan betapa hidup manusia di dunia ini memang tidak kekal adanya
Saṅghanāyaka Saṅgha Theravāda Indonesia menghadiri Silaturahmi Asosiasi Forum Kerukunan Umat Beragama
Beliau menekankan bahwa toleransi bisa terjalin manakala setiap insan mememiliki pengetahuan luas