
Y.M. Sri Subhapañño Mahāthera Menghadiri Abhisekha Buddharupa di Pusdiklat Buddhis Sikkhadama Mahametta Palangkaraya
Turut hadir Y.M. Adhikusalo Mahāthera dan Padesanāyaka Provinsi Kalteng Y.M. Nandavīro Thera
Buddhabhiseka di Tamana Buddha Jaya Giri Arama dan Acara Dharmasanti Waisak 2568 BE / 2024 pertama kali di Pulau Seram, Maluku pada Kamis, 30 Maret 2024.
Pada kesempatan ini turut hadir Y.M. Bhikkhu Siriratano Mahāthera, Y.M. Bhikkhu Atthaseno dan Sāmaṇera Biru yang merupakan putra daerah dari pulau seram (Maluku), dalam acara itu juga turut hadir Sujiyanto, S.Ag. MM, selaku Pembimas Buddha Maluku, Sujarwo, S.ip yang merupakan Camat Seram Utara Timur Seti dalam hal ini mewakili Bupati Maluku Tengah, I Made Wirawan sebagai Kepala Desa Namto, La Ode Marup Koramil Bula dan I Ketut Ridana merupakan Ketua PHDI Maluku Tengah.
Pada kemepatan itu Y.M Bhikkhu Siriratano Mahāthera menyampaikan pesan Waisak yang berkaitan dengan kerukunan umat beragama dan tujanan membangun Taman Buddha Jaya Giri Arama ini sebagai titik kumpul umat buddha pada umumnya di pulau seram yang kususnya masyarakat suku pedalaman pulau seram untuk melakukan Pūja dan pembelajaran Dhamma.
Semoga buddha sanana selalu berkembang pesat sampai ke Desa-desa dan kepelosok daerah. Terutama daerah Timur Indonesia. Semoga semua makhluk hidup berbahagia.
Turut hadir Y.M. Adhikusalo Mahāthera dan Padesanāyaka Provinsi Kalteng Y.M. Nandavīro Thera
Agenda rapat pada hari ini adalah melanjutkan penyampaian laporan para Bhante Padesanāyaka dan Upa-Padesanāyaka serta Ketua Panitia Pabbajjā dan Upasampadā
Acara dimulai pukul 19.00 WIB diawali dengan penyalaan pelita dan dupa oleh Kepala Vihara Y.M. Cattamano Mahāthera
Acara berlangsung pada hari Minggu, 16 Maret 2025 di Dhammasala Vihāra Tanah Putih, Semarang, Jawa Tengah
Gelar Kehormatan Dhamma diberikan secara langsung oleh Saṅghapāmokkha STI, Y.M. Sri Paññavaro Mahāthera
Sabtu, 15 Maret 2025 telah dilaksanakan Rapat Pimpinan I Saṅghakārakasabhā di Vihāra Tanah Putih, Semarang
Y.M. Bhante Indasīlo memberikan uraian Dhamma terkait peristiwa Agung bulan Māghā di zaman Sang Buddha
Penahbisan 2 sāmaṇera menjadi bhikkhu, yaitu Sāmaṇera Atthamedho dan Sāmaṇera Uggasanto