Perayaan HUT ke-48 MAGABUDHI pada 3 Oktober 2024 di Pusdiklat Buddhis Sikkhādama Santibhūmi, Tangerang Selatan
YM Bhante Atthadhīro menyampaikan pentingnya untuk koreksi diri melihat ke dalam
Y.M. Bhikkhu Khemadhīro Thera menghadiri acara Dharmasanti Waisak di lapangan Vihāra Budhidaya, Desa Jlegong, Kec. Bejen, Kab. Temanggung pada Minggu 9 Juni 2024.
Turut hadir Y.M. Bhikkhu Khemadhīro Thera sebagai Upa-Padesanāyaka di wilayah Jawa Tengah. Hadir juga Bapak Bupati Temanggung, Bapak Camat Bejen, Bapak Kepala Desa dan juga dari lintas agama serta para umat Buddha dari berbagai Vihāra di daerah se-Kabupaten Temanggung.
Meriah nya acara Dharmasanti Waisak yang diselenggarakan dari gabungan beberapa Vihāra di Kabupaten Temanggung ini diantaranya dari Kecamatan Bejen, Kecamatan Wonoboyo, Kecamatan Candiroto, Kecamatan Jumo, kecamatan Sumowono, kecamatan Kaloran, dan umat Buddha dari Wonosobo turut ikut serta.
Acara diawali dengan melakukan Pūja bakti di Dhammasala Vihāra Budhidaya yang dipimpin oleh Y.M. Bhikkhu Khemadhīro Thera. Kemudian dilanjutkan prosesi jalan kaki menuju tempat acara Dharmasanti Waisak di lapangan.
Acara dirangkai dengan sambutan sambutan. Diantanya dari Bapak Kepala Desa Jlegong, Pembimas Buddha kantor wilayah kabupaten Temanggung, Bapak Bupati dan dilanjutkan pesan Dhamma oleh Y.M. Bhikkhu Khemadhīro Thera.
1d
lallitt_kumar_bhansali’s profile picture
Sadhu Sadhu Sadhu 🌸🙏🌹🌺🌷
1dReply
medkomsti’s profile picture
Beliau menyampaikan khotbah Waisak dengan menggunakan bahasa Jawa. Sehingga para warga sangat antusias mendengarkan Dhammasasana dari beliau. Y.M. Bhikkhu Khemadhīro Thera menyampaikan tentang makna Tri suci Waisak yang terjadi dalam kehidupan sang Buddha. Serta menjelaskan tentang makna hidup yang harus dijalani saat hidup saat ini.
Diantanya : Hidup harus bekerja supaya mendapat kebutuhan hidup. Hidup juga perlu beramal, beribadah melakukan kebajikan sebagai bekal nanti jika sudah tidak hidup. Hidup perlu memikirkan orang mati yaitu sebagai balas jasa kepada orang yang telah berjasa yang telah meninggal. Orang hidup juga harus memikirkan orang hidup. Yaitu bertanggung jawab, melakukan kewajiban nya sebagai makhluk sosial bermasyarakat dalam keluarga, bertetangga, saudara dan beragama. Dan sebagai yang terakhir dalam hidup yaitu supaya kita semua punya tujuan hidup yaitu hidup bahagia. Supaya hidup bermakna, berguna dan hidup jadi mulia dan bahagia.
Selesai Dhammasasana dilanjutkan dengan menyanyikan lagu malam suci Waisak dan pemberkahan pemercikan air Paritta oleh Y.M. Bhikkhu Khemadhīro Thera. Setelah itu penyerahan cinderamata dari panitia dan foto bersama. Acara diakhiri dengan pembacaan Paritta Namakāra Gāthā.
Selamat merayakan hari raya trisuci Waisak. Semoga semua makhluk hidup berbahagia. Terus semangat melangkah di jalan Dhamma.
YM Bhante Atthadhīro menyampaikan pentingnya untuk koreksi diri melihat ke dalam
Dhammadesana yang disampaikan oleh Y.M. Bhikkhu Atthadhīro Thera
Dalam Anusāsana-nya Bhante Atthadhīro, Thera menyampaikan 2 hal yang patut diingat sebagai seorang Pandita
Y.M. Bhikkhu Dhammiko Mahāthera menghadiri acara Pembinaan Majelis Agama Buddha Theravāda Indonesia
Turut hadir dalam kesempatan ini Y.M. Bhikkhu Dhammasubho Mahāthera, Y.M. Bhikkhu Saddhaviro Mahāthera
YM. Sri Subalaratano Mahāthera menyampaikan betapa hidup manusia di dunia ini memang tidak kekal adanya
Saṅghanāyaka Saṅgha Theravāda Indonesia menghadiri Silaturahmi Asosiasi Forum Kerukunan Umat Beragama
Beliau menekankan bahwa toleransi bisa terjalin manakala setiap insan mememiliki pengetahuan luas