
Pembukaan Rapat Saṅghakārakasabhā III/2025 Saṅgha Theravāda Indonesia di Vihāra Karuṇādīpa, Palu, Sulawesi Tengah
Kegiatan ini dihadiri oleh 28 Bhikkhu Saṅgha dari berbagai daerah di Indonesia
Perayaan Dharmasanti Waisak 2568 TB/2024 se-Kabupaten Semarang.
Sabtu, 22 Juni 2024, warga Buddhis Semarang menyelenggarakan Dharmasanti Waisak yang bertempat di Lapangan Sumowono, Semarang. Acara ini dihadiri oleh Y.M. Bhikkhu Cattamano Mahāthera, Y.M. Dhammamitto Thera, tiga bhikkhu dari Buddhayana, yaitu Y.M. Bhikkhu Jotiko Thera, dan dua bhikkhu lainnya serta Y.M. Bhikkhu Upasanto selaku Upa-Padesanāyaka Jawa Tengah. Turut hadir Bupati Semarang, Bapak Ngesti Nugraha, S.H, M.H., Pembimas Buddha Provinsi Jawa Tengah, Bapak Karbono, S.Ag., M.Pd.B., serta tokoh agama, dan ribuan umat Buddha.
Umat Buddha binaan Sangha Theravada Indonesia di Kabupaten Semarang dengan suka cita dan bahagia datang dari berbagai penjuru. Berkumpul dan turut gembira dalam perayaan Waisak bersama ini.
Acara diawali dengan penampilan tari Gambyong, yang merupakan tarian Jawa yang mengungkapkan keluwesan perempuan. Para generasi muda membacakan syair-syair Dhammapada, tari Prajna Paramita, tari Jaranan, dan lagu Malam Suci Waisak dipersembahkan oleh bapak-bapak serta ibu-ibu dengan mengenakan pakaian khas Jawa.
Pesan Dhamma disampaikan oleh Y.M. Bhikkhu Cattamano Mahāthera. Dalam khotbahnya, beliau menegaskan pentingnya pengendalian diri dengan menjalankan Pancasila Buddhis, kepedulian sosial, saling menghargai dalam kehidupan di tengah masyarakat, sehingga terwujud dan lestarinya keharmonisan serta kebahagiaan.
Harapan besar dari perayaan Dharmasanti Waisak ini, semoga dapat mendorong semangat kepedulian, kerukunan, persatuan, dan keharmonisan umat beragama se-Kabupaten Semarang dan sekitarnya.
Semoga semua makhluk hidup berbahagia.

Kegiatan ini dihadiri oleh 28 Bhikkhu Saṅgha dari berbagai daerah di Indonesia

Upacara kelulusan ini diikuti oleh 50 Mahasiswa Buddhis Universitas Prasetiya Mulya

Dhammadesana disampaikan oleh YM. Bhikkhu Sri Pannavaro Mahathera selaku Saṅghapamokkha Saṅgha Therāvada Indonesia.

Turut hadir Y.M. Bhikkhu Dhammakaro Mahāthera, dan Y.M. Bhikkhu Adhikusalo Mahāthera

Candi Sirimandira memiiki makna yang sangat dalam yaitu “Memancarkan Kemuliaan”.

Dalam kesempatan itu turut hadir Y.M. Bhikkhu Sucirano Mahāthera

Turut hadir Y.M. Bhikkhu Sujano Mahāthera dan Y.M. Bhikkhu Upasanto

Laporan Panitia disampaikan oleh Bapak Kevin Wu dilanjutkan sambutan oleh Dirjen Bimas Buddha