Perayaan HUT ke-48 MAGABUDHI pada 3 Oktober 2024 di Pusdiklat Buddhis Sikkhādama Santibhūmi, Tangerang Selatan
YM Bhante Atthadhīro menyampaikan pentingnya untuk koreksi diri melihat ke dalam
Perayaan Trisuci Waisak 2568 BE/2024 di Cetiya Nalanda, Jakarta.
Kamis, 30 Mei 2024, telah terlaksana Perayaan Trisuci Waisak di Kampus Nalanda yang dihadiri oleh Bhikkhu Dhammiko Mahāthera, Bhikkhu Santadhīro Thera, Bhikkhu Adhicitto, 3 Sāmaṇera, Penyelenggara Bimas Buddha Kota Jakarta Timur, Pimpinan dan Karyawan Kampus Nalanda, Para Alumni dan Mahasiswa Nalanda, serta Para Umat juga turut menghadiri, baik secara daring maupun hadir langsung di Cetiya Kampus Nalanda.
Kegiatan Perayaan Trisuci Waisak diawali dengan Fang Sheng Burung yang dilakukan di Taman Depan Kampus, kemudian dilakukan Prosesi Puja oleh para mahasiswa.
Dalam kesempatan baik tersebut, setelah Prosesi Puja dilakukan, dilanjutkan dengan Sambutan-sambutan, kemudian Pelaksanaan Puja Bakti Waisak, Praktik Bhavana, setelah itu Dhammadesanā disampaikan oleh Bhikkhu Dhammiko Mahāthera, kemudian menyanyikan lagu Malam Suci Waisak, lalu ditutup dengan Pelimpahan Jasa, Pemercikan Tirta Paritta, Nāmakhara Pāțhā dan Foto Bersama.
Semoga dengan pelaksanaan Perayaan Trisuci Waisak kali ini mengondisikan semua makhluk memperoleh kebahagiaan dan kedamaian, semoga berkah Waisak selalu menyertai kita semua.
YM Bhante Atthadhīro menyampaikan pentingnya untuk koreksi diri melihat ke dalam
Dhammadesana yang disampaikan oleh Y.M. Bhikkhu Atthadhīro Thera
Dalam Anusāsana-nya Bhante Atthadhīro, Thera menyampaikan 2 hal yang patut diingat sebagai seorang Pandita
Y.M. Bhikkhu Dhammiko Mahāthera menghadiri acara Pembinaan Majelis Agama Buddha Theravāda Indonesia
Turut hadir dalam kesempatan ini Y.M. Bhikkhu Dhammasubho Mahāthera, Y.M. Bhikkhu Saddhaviro Mahāthera
YM. Sri Subalaratano Mahāthera menyampaikan betapa hidup manusia di dunia ini memang tidak kekal adanya
Saṅghanāyaka Saṅgha Theravāda Indonesia menghadiri Silaturahmi Asosiasi Forum Kerukunan Umat Beragama
Beliau menekankan bahwa toleransi bisa terjalin manakala setiap insan mememiliki pengetahuan luas