Perayaan HUT ke-48 MAGABUDHI pada 3 Oktober 2024 di Pusdiklat Buddhis Sikkhādama Santibhūmi, Tangerang Selatan
YM Bhante Atthadhīro menyampaikan pentingnya untuk koreksi diri melihat ke dalam
Visākhapūjā 2568 TB/2024 di Cetiya Dhammacakka, Kisaran.
Peringatan Visākhapūjā 2568 TB/2024 dilaksanakan pada tanggal 29 Mei 2024 pada pukul 19.30 WIB dan dihadiri oleh Y.M. Bhikkhu Cirajayo. Dalam acara ini juga turut hadir segenap anggota Magabudhi, Wandani, Patria Asahan, serta umat Buddha yang berasal dari kota Kisaran dan sekitarnya.
Pūjā bakti dipimpin oleh PMd. Joseph Randy, diawali dengan Namakkāra Pāṭha, pembacaan Visākhapuṇṇamīpūjākathā, Pañcasīla-Ārādhanā, Buddhānussati, Dhammānussati, Saṅghānussati, Saccakiriya Gāthā, Meditasi, Dhammadesanā-Ārādhanā, Pelimpahan Jasa, Pemercikan Tirta, dan ditutup dengan Namakkāra Pāṭha.
Pesan Dhamma disampaikan oleh Y.M. Bhikkhu Cirajayo. Beliau menyampaikan, bahwa sebagai umat Buddha hendaknya dapat mendekatkan diri dengan Guru Agung Buddha. Salah satu upayanya yaitu dengan menghayati dan mengembangkan nilai-nilai serta kualitas luhur yang dimiliki oleh Guru Agung Buddha dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan demikian, dalam diri umat Buddha akan muncul keyakinan yang teguh. Kekuatan keyakinan akan mendorong tumbuhnya semangat untuk belajar dan praktik Dhamma, sehingga akan mengarahkan seseorang pada pencapaian akhir penderitaan.
YM Bhante Atthadhīro menyampaikan pentingnya untuk koreksi diri melihat ke dalam
Dhammadesana yang disampaikan oleh Y.M. Bhikkhu Atthadhīro Thera
Dalam Anusāsana-nya Bhante Atthadhīro, Thera menyampaikan 2 hal yang patut diingat sebagai seorang Pandita
Y.M. Bhikkhu Dhammiko Mahāthera menghadiri acara Pembinaan Majelis Agama Buddha Theravāda Indonesia
Turut hadir dalam kesempatan ini Y.M. Bhikkhu Dhammasubho Mahāthera, Y.M. Bhikkhu Saddhaviro Mahāthera
YM. Sri Subalaratano Mahāthera menyampaikan betapa hidup manusia di dunia ini memang tidak kekal adanya
Saṅghanāyaka Saṅgha Theravāda Indonesia menghadiri Silaturahmi Asosiasi Forum Kerukunan Umat Beragama
Beliau menekankan bahwa toleransi bisa terjalin manakala setiap insan mememiliki pengetahuan luas