Perayaan HUT ke-48 MAGABUDHI pada 3 Oktober 2024 di Pusdiklat Buddhis Sikkhādama Santibhūmi, Tangerang Selatan
YM Bhante Atthadhīro menyampaikan pentingnya untuk koreksi diri melihat ke dalam
Perayaan Trisuci Waisak 2568 TB/2024 di Cetiya Narada, Jakarta Barat.
Jum’at, 7 Juni 2024 telah terlaksana perayaan Trisuci Waisak 2568 TB/2024 di Cetiya Narada, Jakarta Barat dengan khidmat pada malam hari. Acara dihadiri oleh Ketua Bidang Antar Lembaga Saṅgha Theravāda Indonesia Bhikkhu Atthadhīro Thera, Bhikkhu Ṭhitasīlo dan Sāmaṇera Aggavāso.
Prosesi Relik Sang Buddha yang dibawa oleh Y.M. Atthadhīro Thera menjadi awal acara, dilanjutkan dengan pembacaan Dhammapada oleh siswa-siswi SMP sekolah Narada.
Acara dilanjutkan dengan Pūja Bakti yang dipimpin oleh PMd. Suhendri, selanjutnya Y.M. Atthadhīro Thera menuntun Visākha Pūjā Gāthā yang diikuti oleh seluruh umat yang hadir, Dhammadesanā disampaikan oleh Y.M. Bhikkhu Atthadhīro Thera, yang menjelaskan tentang momen Trisuci Waisak sebagai bentuk mendekatkan diri dengan berkeyakinan yang kuat pada Tiratana.
Acara ditutup dengan penampilan Dhamma Gita oleh Amelia Tan siswi SMA Narada dan pelimpahan jasa serta pemercikan tirta paritta.
Peringatan Trisuci Waisak tahun ini memberikan kesempatan bagi umat Buddha Cetiya Narada, baik para guru, staff, murid, juga orang tua murid, untuk merenungkan ajaran Sang Buddha dan memperkuat keyakinan pada Buddhadhamma.
YM Bhante Atthadhīro menyampaikan pentingnya untuk koreksi diri melihat ke dalam
Dhammadesana yang disampaikan oleh Y.M. Bhikkhu Atthadhīro Thera
Dalam Anusāsana-nya Bhante Atthadhīro, Thera menyampaikan 2 hal yang patut diingat sebagai seorang Pandita
Y.M. Bhikkhu Dhammiko Mahāthera menghadiri acara Pembinaan Majelis Agama Buddha Theravāda Indonesia
Turut hadir dalam kesempatan ini Y.M. Bhikkhu Dhammasubho Mahāthera, Y.M. Bhikkhu Saddhaviro Mahāthera
YM. Sri Subalaratano Mahāthera menyampaikan betapa hidup manusia di dunia ini memang tidak kekal adanya
Saṅghanāyaka Saṅgha Theravāda Indonesia menghadiri Silaturahmi Asosiasi Forum Kerukunan Umat Beragama
Beliau menekankan bahwa toleransi bisa terjalin manakala setiap insan mememiliki pengetahuan luas