Perayaan HUT ke-48 MAGABUDHI pada 3 Oktober 2024 di Pusdiklat Buddhis Sikkhādama Santibhūmi, Tangerang Selatan
YM Bhante Atthadhīro menyampaikan pentingnya untuk koreksi diri melihat ke dalam
DHARMASANTI WAISAK KBTI KLU
Dharmasanti kali ini diselenggarakan oleh Keluarga Buddhis Theravada Indonesia (KBTI) Kabupaten Lombok Utara yang dipusatkan di Vihara Buddhavamsa, Lenek, Desa Bentek, Kecamatan Gangga, Kabupaten Lombok Utara mengangkat tema “Memperkokoh Moral Membangun Kedamaian Bangsa” pada Minggu, 02 Juli 2023.
Di awal acara Rombongan H. Djohan Sjamsu, S.H. disambut panitia. Hadir juga Anggota DPRD Kabupaten Lombok Utara Salitep, PERMABUDHI Provinsi NTB, Pembimas Buddha Kanwil Kemenag Prov. NTB Aryadi Satiawira S.H., Penyelenggara Bimas Buddha Lombok Barat, Kapolsek Kec. Gangga IPTU. Remanto S.H., Kepala Desa Bentek Warna Wijaya, Pimpinan Organisasi Buddhis serta undangan lainnya.
Dalam acara ini hadir Y.M. Bhikkhu Saccadhammo Thera yang sekaligus memberikan Dhammadesana, Bhikkhu Upasilo Thera, Sāmaṇera Karunavaso, Sāmaṇera Lankaravaso, Sāmaṇera Vimalavaso, Sāmaṇera Atthalankaro, Aṭṭhasīlanī Puññalankarini dan Aṭṭhasīlanī Suddhikalankarini.
Dalam Laporan Ketua KBTI Lombok Utara, Hari Waisak adalah hari besar agama Buddha yang perlu untuk diaktualisasikan dalam kehidupan sehari-hari untuk merenungkan kembali Kebenaran Dhamma ajaran Buddha. Surdianto, AMd.RS juga menambahkan maksud diselenggarakannya perayaan Dharmasanti Waisak adalah untuk terciptanya kehidupan umat Buddha yang harmonis dalam tata kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Bhante Saccadhammo Thera menyampaikan bahwa Moral adalah menjadi peran penting dalam kehidupan beragama, bermasyarakat, bersosial dan bernegara. Beliau juga menyampaikan bahwa kehadiran semua dalam momen Dharmasanti Waisak ini sebagai wujud antusias, wujud semagat, wujud keyakinan yang perlu di syukuri. (cont.)
1w
medkomsti’s profile picture
Upa Padesanayaka Prov. NTB, Bhante Upasilo Thera menyampaikan, untuk mewujudkan kedamaian dengan menjalankan Moralitas karena moralitas ini jika dijalankan dengan baik akan melindungi diri sendiri dan orang lain. Di akhir penyampaian beliau mengajak untuk menciftakan kedamaian di kehidupan berbangsa dan bernegara.
Pembimas Buddha Provinsi NTB Aryadi Satiawaira, S.H. menyampaikan Tri kerukunan Beragama, yakni: Kerukunan intern umat beragama, Kerukunan antar umat beragama, dan Kerukunan antara umat beragama dan pemerintah maka dengan demikian tumbuh rasa saling menghormati dan menghargai dalam menjunjung Tinggi Bineka Tungal Ika.
Bupati Lombok Utara, H. Djohan Sjamsu, S.H. berpesan di awal mengajak untuk kompak bersatu dalam rangka membangun Lombok Utara ini kedepan, di samping itu beliau berharap supaya tewujudnya kedamaian maka terus menjaga Kebersamaan dan kerukunan.
Usai penyampaian Pesan Dhamma dilanjutkan dengan penyerahan Cindra Mata sekaligus foto bersama dan di akhir acara Panitia menyuguhkan Hiburan kesenian khas Lombok yaitu Gendang Beleq, Paduan Suara, dan Tarian. (Surdianto)
YM Bhante Atthadhīro menyampaikan pentingnya untuk koreksi diri melihat ke dalam
Dhammadesana yang disampaikan oleh Y.M. Bhikkhu Atthadhīro Thera
Dalam Anusāsana-nya Bhante Atthadhīro, Thera menyampaikan 2 hal yang patut diingat sebagai seorang Pandita
Y.M. Bhikkhu Dhammiko Mahāthera menghadiri acara Pembinaan Majelis Agama Buddha Theravāda Indonesia
Turut hadir dalam kesempatan ini Y.M. Bhikkhu Dhammasubho Mahāthera, Y.M. Bhikkhu Saddhaviro Mahāthera
YM. Sri Subalaratano Mahāthera menyampaikan betapa hidup manusia di dunia ini memang tidak kekal adanya
Saṅghanāyaka Saṅgha Theravāda Indonesia menghadiri Silaturahmi Asosiasi Forum Kerukunan Umat Beragama
Beliau menekankan bahwa toleransi bisa terjalin manakala setiap insan mememiliki pengetahuan luas